Bacalah dengan hati

Hai rindu,
Aku ingin bertanya
Apa kau tidak lelah dengan semua ini?
Rasa yang sedang kau alami, tak sedikitpun ia tau
Lalu untuk apalagi?

Aku tau, tak semua rindu ada obatnya
Tak semua pertanyaan ada jawabannya
Tapi bolehkah aku menolongmu dari rasa yang tak berujung itu?

Kalau kau tak mau tak apa

Aku hanya ingin mengingatkan
Bahwa rindu akan terbalas,
Jika ia memahami bahwa kau ada di bumi

Aku kembali dengan rindu

Aku pikir, mencintaimu mudah layaknya 10 dikurang 2
Tapi ternyata, mencintaimu sesulit 100 pangkat 2 dibagi 50 dikali 2,5 dibagi 500

Sesulit apapun itu, kau harus tau
Yang ku inginkan hanya jawaban dari perhitungan matematika yang ku sebutkan tadi.....

Kosong Part IV

Hai, awan mendung!
Kau pernah sedih tidak?
Tapi saking sedihnya tak tau harus berbuat apa
Bingung...
Seperti tidak terjadi apa-apa
Tapi hati tak tenang
Seperti menahan sesuatu
Kali ini aku butuh jawabanmu

Kosong Part III

Aku sedang berada pada titik terendah dalam hidupku
Sendiri, sepi, sunyi
Mungkin langitpun sudah bosan mendengar keluh kesahku
Bahkan dinding kamarkupun segan untuk protes
Airmatapun sudah tak mampu lagi untuk menetes
Mengendap dalam kalbu dan sanubari
Saat ini aku cuma bisa tersenyum
Senyum dengan membawa sejuta luka dan kehampaan

Kosong Part II

Hai, sepi!
Kembali lagi bersama aku
Aku yang sedang sepi dan sunyi
Kau tau tidak obat apa yang bisa menyembuhkannya?
Aku tau, tapi malu untuk memberitahumu
Obatnya adalah...
Berjumpa

Kosong Part 1

Hai, mentari!
Buatmu mungkin ini hanya sekedar coretan
Coretan sederhana
Namun buatku ini sebuah coretan luka
Kau tau mengapa?
Ini semua karenamu

?

Kau tau apa yang lebih sakit dari kesepian?
Luka yang kau tanggung, tak satupun orang tau

Kau tau apa yang lebih sakit dari mencintai dalam diam?
Rasamu dipatahkan oleh duri yang menempel pada bunga mawar
Memang menambah keindahan bunganya, tapi sayang...
Kau tak diizinkan untuk menyentuhnya.

Senja

Hai rindu, dengarkan aku
Banyak yang ingin ku ceritakan padamu
Tentang ia, senjaku yang hilang

Kini ku mengerti, hatinya memang seperti senja
Mudah hilang ditelan malam
Mudah singgah, tapi tak pernah sungguh

Berharap menepi, tapi malah pergi
Ku menunggu, disaat kau tergugu ragu

Jika suatu hari nanti ada yang mengintip jendela hatimu
Jangan takut
Itu aku yang dilanda rindu